Sebulan itu memang bukan waktu yang lama dan juga bukan waktu yang sebentar untuk mengenal lebih dalam sebuah desa dan juga sekelompok manusia yang baru ku kenal belakangan ini..
KKN sudah cukup membuat kesan yang mendalam tentang arti sebuah teman. Teman yang mungkin sudah lama kamu kenal, tapi di dalam kehidupan nyata kamu belum sepenuhnya tau tentang dirinya. Teman yang akan menunjukkan seperti apa kamu dan bagaimana kelakuanmu. Teman yang akan menjadi cerminan dirimu.
Sebulan lamanya, aku mencoba mencari teman baru, suasana baru, ilmu baru, dan mungkin hati yang baru :)
Sebulan lamanya aku seperti belajar bagaimana caranya menjadi teman yang munafik, manusia yang lebih berguna, dan kegiatan yang menjadi sebuah taruhan nilai. Entah ini baik atau buruk, tapi aku merasa kemampuanku menilai orang di sana menjadi lebih baik. Dan benar adanya bahwa semua yang baik dari luar, belum tentu begitupun dengan hatinya.
Mungkin dengan semua kemunafikan yang aku dan orang-orang itu lakukan, semuanya menjadi lebih jelas bagiku. Hidup itu kejam dan selalu apa adanya. Tidak akan ada tempat bagi orang-orang palsu yang hanya bisa memanfaatkan orang lain dan ingin diakui keberadaannya dengan menjadi orang lain. Semuanya nampak menjadi 'sampah' untukku. untuk apa menjadi baik jika hasilnya selalu nol besar?
"Hidup itu memang begini adanya" kata setengah hati dan otakku saat ini.
Baiklah, kesan yang dalam sudah cukup untukku. Mungkin masalah hati bisa lain kali. Saat ini semuanya terasa hampa. Rasa deg degan di hati ini seperti pudar secara perlahan dengan berjalannya waktu. Komunikasi yang terus berkurang. Dan kapasitas pertemuan yang juga mengecil, membuatku berpikir "Mungkin lain kali :D"
KKN sudah cukup membuat kesan yang mendalam tentang arti sebuah teman. Teman yang mungkin sudah lama kamu kenal, tapi di dalam kehidupan nyata kamu belum sepenuhnya tau tentang dirinya. Teman yang akan menunjukkan seperti apa kamu dan bagaimana kelakuanmu. Teman yang akan menjadi cerminan dirimu.
Sebulan lamanya, aku mencoba mencari teman baru, suasana baru, ilmu baru, dan mungkin hati yang baru :)
Sebulan lamanya aku seperti belajar bagaimana caranya menjadi teman yang munafik, manusia yang lebih berguna, dan kegiatan yang menjadi sebuah taruhan nilai. Entah ini baik atau buruk, tapi aku merasa kemampuanku menilai orang di sana menjadi lebih baik. Dan benar adanya bahwa semua yang baik dari luar, belum tentu begitupun dengan hatinya.
Mungkin dengan semua kemunafikan yang aku dan orang-orang itu lakukan, semuanya menjadi lebih jelas bagiku. Hidup itu kejam dan selalu apa adanya. Tidak akan ada tempat bagi orang-orang palsu yang hanya bisa memanfaatkan orang lain dan ingin diakui keberadaannya dengan menjadi orang lain. Semuanya nampak menjadi 'sampah' untukku. untuk apa menjadi baik jika hasilnya selalu nol besar?
"Hidup itu memang begini adanya" kata setengah hati dan otakku saat ini.
Baiklah, kesan yang dalam sudah cukup untukku. Mungkin masalah hati bisa lain kali. Saat ini semuanya terasa hampa. Rasa deg degan di hati ini seperti pudar secara perlahan dengan berjalannya waktu. Komunikasi yang terus berkurang. Dan kapasitas pertemuan yang juga mengecil, membuatku berpikir "Mungkin lain kali :D"
Sa.... you write about "heart"??
BalasHapusSo, who is the guy?
"Hidup itu memang begini adanya" kata setengah hati dan otakku saat ini.
Baiklah, kesan yang dalam sudah cukup untukku. Mungkin masalah hati bisa lain kali. Saat ini semuanya terasa hampa. Rasa deg degan di hati ini seperti pudar secara perlahan dengan berjalannya waktu. Komunikasi yang terus berkurang. Dan kapasitas pertemuan yang juga mengecil, membuatku berpikir "Mungkin lain kali :D"
Yang buat elo deg-degan.. omigaaattt
ada deh hen... hehehehe
Hapusoiya isnpirasi nulis gue hilang ke mana ya?
lo masih rajin nulis blog?
Deuh. You are so many secret. Sok misteryous fufufu.
HapusHilang dimakan tugas seminar. Hahaha.
I'm still writing when i'm looking idea like a rainbow :)