Kesibukan mulai mereda di Universitas Negeri
Bandung menjelang liburan semester ganjil. Hanya mahasiswa yang mendaftarkan
diri sebagai petugas sosialisasi pendidikan di awal semester yang nampak sibuk
berkeliaran di sekitar kampus mempersiapkan keberangkatan masing-masing di
liburan semester ganjil ini.
“Aina kamu jadi memilih di kota mana
sosialisasinya? Aku ikut kamu sajalah biar nanti ada temannya.” Ujar Rania
salah seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya di UNB.
“Aku belum tau Ran. Kamu sajalah yang
memilihkan. Nanti aku tinggal daftar saja.” Aina hanya menjawab seadanya karena
malas membayangkan lelahnya liburan semester kali ini.
“Oke. Kalau begitu kita daftar di Desa
Kemuning saja ya! Selain tidak terlalu jauh dari rumah kita, juga tidak terlalu
terpencil seperti di desa lainnya.” Rania bersemangat dengan pilihannya.
“Iya nanti di kosan aku langsung daftar untuk
ditempatkan di desa itu. Kamu juga bareng ya pilihnya, supaya nanti kita tidak
terpisah desa.” Aina memastikan agar Rania tidak lupa.
“Siap bos.”
Ucap Rania sambil tersenyum lebar.
Pertemuan dengan mahasiswa dan mahasiswi lainnya
dari berbagai fakultas sudah dilangsungkan, namun cukup awkward karena sebagian
besar dari kelompok Aina dan Rania juga mendaftar bersama dengan
teman-temannya. Sehingga hampir semua hanya berbincang dengan teman
sefakultasnya masing-masing.
Setelah pertemuan tersebut terpilihlah ketua,
sekertaris, dan bendahara kelompok untuk acara sosialisasi nanti di Desa
Kemuning. Ketua kelompok sosialisasi Desa Kemuning adalah Zaky. Sedangkan sekertaris
kelompok adalah Kayla. Dan bendahara kelompok adalah Bunga.
Pemilihan rumah tinggal, perlengkapan yang
harus dibawa tiap orang, dan dana per orang yang harus dikumpulkan ke bendahara
menjadi jelas di satu pertemuan tersebut. Maka sesudah itu kami tidak lagi
bertemu hingga hari H. Kami tetap saling berkomunikasi lewat Whatsapp atau Line
untuk bertukar informasi bila ada informasi tambahan dari pembimbing.
***
Hari libur pertama yang bertepatan dengan
hari sosialisasi pertama di Desa Kemuning, Aina dan kelompoknya berkumpul di
kantor Kepala Desa Kemuning dengan ransel dan koper masing-masing untuk
penyambutan peserta sosialisasi. Setelah acara penyambutan berlangsung tertib
dan meriah, maka semua panitia sosialisasi diantar ke rumah yang akan ditempati
sesuai persetujuan yang telah kami terima minggu lalu.
“Wah rumahnya sepertinya sudah dibersihkan
ya… Asri sekali pemandangan desa ini.” Ucap Kayla salah seorang panitia dari
Fakultas Ilmu Sosial UNB.
“Lebih baik sekarang kita beres-beres barang
kita saja. Ingat ya laki-laki di lantai 1 dan perempuan di lantai 2 sesuai
perjanjian sebelumnya. Laki-laki tidak boleh naik ke lantai atas apapun
alasannya!” Tegas Bunga seorang wanita muslimah dari Fakultas Keperawatan UNB.
Setelah selesai berberes semua panitia
berkumpul di ruang tengah untuk perkenalan yang lebih lengkap. Karena mereka
masih belum berbaur satu sama lainnya.
Sesosok lelaki tinggi dan gagah memulai
pembicaraan dengan wajah cerah dan badan yang tegap.
“Baik kalau semua sudah berkumpul. Saya
selaku ketua akan mulai memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Zaky.
Saya berasal dari Fakultas Ilmu Sosial. Umur saya 22 tahun. Saya sudah semester
akhir di FISIP dan sedang melakukan penelitian sembari aksi sosial di desa
ini.” Zaky memaparkan dengan percaya diri.
Selanjutnya sosok tinggi nan tampan mulai
berbicara dengan ogah-ogahan.
“Gue Hail dari FISIP. Sekarang semester 5.
Umur 20 tahun.”
Ternyata Hail menjelaskan dengan sangat
singkat dibandingkan dengan Zaky. Semua panitia terdiam, namun hampir seluruh
wanita saling berbisik karena merasa Hail sangat tampan dan juga keren dengan
sikapnya yang dingin.
Haris sahabat Hail melanjutkan perkenalan
yang terpotong karena semua terdiam mendengar Hail berbicara.
“Nama Saya Haris. Saya dari FISIP. Umur saya
20 tahun. Saya semester 5. Senang berkenalan dengan kalian semua.” Haris
menjelaskan dengan muka yang ramah kepada semua orang.
Kebalikan dengan Hail yang dingin Haris
adalah sosok sempurna yang sangat ramah dan selalu memberikan senyuman ke semua
orang.
Setelah itu empat sekawan yang terdiri dari
empat sosok tampan nan pintar memperkenalkan diri mereka yang diwakilkan oleh
salah satu dari mereka.
“Supaya lebih cepat saya langsung perkenalkan
diri sendiri dan ketiga teman saya saja yang seumuran dan sekelas dengan saya.
Nama saya Iqbal, ini Bilal, ini Dani, dan yang ini Fadil. Kami semua semester 5
dari Fakultas Ekonomi. Dan kami berumur 20 tahun.” Terang Iqbal sambil menunjuk
temannya sesuai dengan namanya masing-masing.
“Wah kalian paket hemat ya…” Canda Zaky
kepada keempatnya.
Semua orang diruanganpun tertawa mendengar
candaan Zakiy. Kemudian hening kembali saat Miftah sosok lelaki manis dan imut
yang tidak mencerminkan usianya memperkenalkan dirinya.
“Nama saya Miftah. Saya dari Fakultas
Komunikasi. Umur saya 22 tahun. Saya juga sedang di semester akhir sama dengan
Zakiy. Tapi bedanya saya di sini hanya untuk mengisi masa liburan hehehe…”
Miftah yang memulai omongannya dengan nada serius, mengakhiri penjelasannya
dengan tawa.
Laki-laki terakhir di kelompok yang juga
berasal dari FIKOM menjadi minder untuk berbicara, melihat semua orang sedang
tertawa karena Miftah kakak kelasnya.
“Hm… Nama saya Rahmat dari FIKOM. Umur saya
20 tahun. Saya semester 5. Salam kenal semuanya…” Rahmat yang menjelaskan
biodatanya setengah berbisik membuat semua orang melihat ke arah suara berasal.
Rahmat yang bukan saja merasa minder karena
ternyata satu kelompok dengan kakak kelasnya juga minder karena semua laki-laki
dikelompok terlihat sangat tampan dan pintar dibandingkan dengan dirinya
sendiri.
“Kenapa kamu mat? Kok suaranya kecil banget
sih?” Tanya Miftah.
“Hm.. Gapapa Kak. Aku Cuma kurang terbiasa
dengan keramaian.” Rahmat mebalas dengan suara yang tidak kalah kecilnya dengan
perkenalannya tadi karena merasa tidak cocok ada di kelompok ini.
“Yasudah kita lanjut saja ya dengan para
manusia cantik yang mengisi ruangan ini.” Canda Zaky melanjutkan omongan
Rahmat.
“Oke namaku Sheila dan aku berasal dari
FIKOM. Aku baru semester 5 hanya saja berbeda kelas dengan Miftah. Umurku 20
tahun. Dan aku masih single loh….”
Sheila yang berfisik imut dan manis dengan PD
memperkenalkan dirinya.
Zaky yang memang sudah iseng dari sananya
mulai menggoda para panitia yang lain karena omongan Sheila.
“Tuh dia bilang masih single tuh…. Ayo buruan
dikejar hehehehe”
Semua hanya tersenyum-senyum saja mendengar
ucapan Zaky.
Karena Rania malu memperkenalkan dirinya maka
dia menyuruh Aina untuk memperkenalkan diri duluan. Aina yang awalnya malas,
kemudian mengiyakan karena kasihan kepada Rania.
“Nama saya Aina dan ini sahabat saya Rania.”
Rania melambaikan tangan.
“Kami dari FIB. Umur kami 20 tahun dan kami
sekarang semester 5. Saya bicara mewakilkan dia karena dia malu katanya.”
Aina cengar cengir kea rah Rania. Muka Rania
memerah karena semua panitia memandang ke arah Rania sekarang.
Rania yang berparas cantik dan bertubuh
proporsional selalu saja bersembunyi di balik Aina yang merasa dirinya biasa
saja. Aina sendiri adalah sosok muslimah tomboy namun feminine yang berfisik
tinggi dan berwajah manis.
“Hai nama gue Talita. Umur gue 20 tahun. Gue
semester 5 di FISIP dan sekelas dengan Kayla yang disebelah gue ini. Salam
kenal.”
Talita yang tomboy dan cuek memperkenalkan
dirinya dengan santai.
“Hai semua…”
Kayla berbicara sambil melambai ke arah semua
panitia.
“Hai Kayla….”
Jawab sebagian lelaki sambil cengar cengir.
“Namaku Kayla. Aku seumuran dengan Talita.
Salam kenal semuanya…”
Sosok Kayla yang cantik dan proporsional
memperkenalkan dirinya dengan senyum yang selalu di wajah dan pipi yang sedikit
merah.
Di deretan akhir dari lingkaran terdapat dua
sosok muslimah manis yang dari tadi hanya diam saja sambil tersenyum kecil
sesekali.
“Assalamualaikum.”
Salam Bunga kepada semua panitia.
“Waalaikumsalam”
Jawab semua panitia.
“Untuk mempersingkat waktu langsung saja. Nama
saya Bunga dan ini Jihan. Kami dari Fakultas Keperawatan. Umur kami 21 tahun.
Kami sekarang semester 7 di FKP.”
Setelah semua panitia memperkenalkan diri,
mereka semua kemudian melanjutkan rapat mengenai susunan kegiatan yang akan mereka
lakukan, menentukan siapa saja yang menjadi penanggungjawab masing-masing
kegiatan, mentukan jadwal piket, membagi tugas masing-masing panitia, dan terakhir
mereka membahas peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh paniti
selama sebulan di dalam rumah.
Setelah rapat selesai, mereka kembali ke
kamar masing-masing untuk istirahat dan mempersiapkan diri agar kegiatan sosialisasi pertama mereka esok
hari berjalan lancar.
Bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar