Selasa, 04 Juli 2017

IMAGINASI CINTA (Epilog) Last

1 Bulan Kemudian

“Gak terasa ya sebulan yang lalu kita masih tinggal di desa Kemuning bareng temen-temen SP dari fakultas lain.”

Rania memulai percakapan di minggu ketiga masuk kembali ke kampus setelah SP sebulan dan liburan seminggu lamanya yang mereka kerjakan kemarin.

“Iya Ran, aku juga gak nyangka kalau di SP sana bakal banyak drama kayak kemarin.”
“Aku juga gak nyangka sih kamu akhirnya tetep pacaran sama cowokmu yang setia itu. Aku kira kamu bakal nyeleweng, hahahaha”

Aina yang usil, mengejek Rania dengan perbuatannya sebulan lalu.

“Halah, kamu juga aku gak nyangka akhirnya malah jadian sama cowokmu sekarang. Padahal kukira kamu bakal langsung dinikahin ortu habis lulus nanti, hahahaha.”

Senin, 03 Juli 2017

IMAGINASI CINTA (Sebuah Keputusan)

Hari ke 30 SP

Pagi terakhir sebelum kepulangan seluruh panitia SP. Beberapa orang tampak sibuk mempersiapkan kepulangannya masing-masing. Sedangkan sebagian lagi sudah selesai merapihkan barang-barangnya dari semalam. Mereka yang sudah selesai merapihkan barang, menyisihkan waktu untuk mengobrol lebih lama dengan sahabat barunya di desa Kemuning ini. Cerita lucu, sedih, dan seru mulai berloncatan dari mulut panitia-panitia yang sedang mengobrol. Namun ada seseorang yang sedang sibuk mengindari orang-orang karena hati dan pikirannya sudah lelah semalaman.

“Lo ada yang liat Aina nggak? Dari tadi gue cariin kok gak ada di mana-mana ya?”

Haris yang sedang gelisah menanti jawaban Aina, sudah sibuk mencari Aina setelah selesai dengan packing nya.

“Nggak tuh, kita dari tadi di sini aja ngobrol dan emang Aina gak lewat sini dari tadi.”

Jawab Kayla yang sedang mengobrol dengan Talita di ruang tamu.

“Mungkin Aina di teras samping.”

Rabu, 12 April 2017

IMAGINASI CINTA (Pernyataan Cinta)



Hari ke 28 SP

Acara puncak Sosialisasi Pendidikan segera berlangsung di pagi hari ini. Semua panitian sudah sibuk dari kemarin sore dan baru tidur larut malam tadi.

Aina dan Talita yang bangun lebih dulu segera membangunkan semua panitia yang masih tertidur di waktu subuh. Setelah selesai beribadah, semua panitia bergegas bergantian mandi dan mempersiapkan perlengkapan untuk hari ini. Barang-barang yang kebanyakan dipinjamkan oleh warga desa, diangkut dengan hati-hati menuju balai desa menggunakan mobil bak terbuka yang juga hasil pinjaman dari warga desa. 

“Ai ini mau ditaro di mana?”

Tanya Fadil dan Dani yang sedang mengangkut kuali besar berisi bahan-bahan untuk memasak kambing guling dan ayam bakar.

“Taruh di samping mushola saja, biar di sana jadi dapur untuk tim konsumsi. Tolong hati-hati ya naro nya, soalnya itu barang kan dipinjemin warga. Jadi jangan sampe ada yang rusak…”


Rabu, 05 April 2017

IMAGINASI CINTA (Kesetiaan)



Hari ke 20 SP

“Na… aku mau curhat sama kamu…”

Rania mendekati Aina di pagi buta setelah sholat subuh.

“Kenapa? Kamu ada masalah lagi? Kita sebentar lagi juga pulang kok… sabar aja…”

Aina menjawab tanpa tahu masalah sebenarnya.

“Bukan itu na… Aku sama Iqbal kenapa ya kok jadi makin deket? Padahal kan tadinya di sini kita cuma bercandaan aja…”

Rania bertanya mengenai perasaannya sendiri kepada Aina.

Aina yang mengerti maksud sahabatnya memberikan jawaban yang langsung membuat Rania instropeksi diri tentang kelakuannya kemarin-kemarin.

“Kalau aku jadi kamu Ran… Aku udah pasti tau batesan kalau bercanda sama orang lain, apa lagi lawan jenis. Coba aja kamu pikir selama ini, kalian itu bercanda udah kayak orang yang lagi beneran PDKT. Padahal masing-masing udah punya pacar di kampus. Coba aja bayangin gimana perasaan pasangan kamu Ran, kalau kamu tiba-tiba ada rasa beneran ke Iqbal. Aku sih gak rela temenku jadi pengkhianat. Udah ah.. aku mau ke bawah aja.”

Rania termenung sejenak dan kemudian menyusul Aina turun ke lantai bawah.

Rabu, 29 Maret 2017

IMAGINASI CINTA (Cemburu?)


Hari ke 14 SP

Api cemburu sudah membara di dalam rumah panitia SP.

Seseorang yang memang emosinya sulit dikontrol, akhirnya mulai melakukan sesuatu yang akan disesalinya nanti.

“Temen-temen ayo cepetan… kita udah ditungguin sama bu RT di rumahnya buat acara kita.. Jangan pada lama-lama ya.. Aku sama Haris nunggu kalian di depan rumah.”

Pada pagi menjelang siang di dalam rumah kepanitiaan SP, semua panitia sibuk bersiap-siap untuk segera memulai acara yang sudah dijadwalkan hari ini.

Acara yang menjadi tanggungjawab Aina dan Haris ini, memang bukan acara inti dari SP ini… Namun karena kegiatan ini termasuk salah satu acara pertama yang membuat keramaian di desa maka Aina merasa khawatir jika semua panitia SP tidak juga sampai di rumah bu RT setidaknya 30 menit sebelum acara dimulai.

Begitulah Aina, seorang gadis tepat waktu yang selalu menunggu orang lain karena terlalu cepat datang. Setidaknya kali ini Aina tidak menunggu sendirian. Sudah ada Haris yang siap menunggu bersamanya kali ini.

“Ayo… kalian jangan berduaan aja di sini… Nanti yang ketiga setan loh…”